Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cinta Ayah & Ibu: Ayah Ibu Engkau Laksana Surgaku

Sumber Photo: Pixabay.com

Wajah yang kian selalu memancarkan senyuman, memberikan kehangatan, kasih sayang yang tiada terkira, tak pernah mengeluh dan menuntut, begitu kuat, tak pernah menampakkan air mata pada sang buah hati. 

Teringat tubuhmu yang dulu begitu kuat, wajah cantik nan ayu, mendekap kepadamu tak ingin menjauh, jari-jemarimu begitu indah, dengan itu engkau mengasuh, membelai, menyadarkan sang buah hati dengan penuh kelembutan. 

Kata-kata manis yang selalu engaku ucapkan untuk membahagiakan buah hatimu, “Wahai anakku engkau begitu tampan, cantik, sungguh kamu anak yang sholeh dan sholehah,” mendengar ucapan itu, hati terenyuh, tersentuh, bangga, senang, bahagia mendengarnya. Sanjungannya tak tertandingi, membuat jiwa menjadi tenang. Sanjungan itu menjadi obat bagi segala racun yang ada di dalam qalbu.

Waktu silih berganti, perubahan yang kian mengampiri. Sekarang fisikmu tidak sekuat dulu. Wajah, jari, tangan, seluruh anggota tubuhmu kini sudah mulai lapuk termakan usia. Keriput terlihat di pipimu yang dulu tembam nan manis. Gigimu yang begitu indah apabila engkau tersenyum menampakkannya, sedikit demi sedikit hilang kini tinggal gusimu.

Baca Juga : Kisah Inspiratif - Ayah Berapa Nilai Hidupku?

Walau semua itu berubah, hal yang tidak pernah hilang darimu adalah kasih sayang yang tiada terkira. Engkau masih kuat, engkau selalu menampakkan itu. Engkau masih terus menolong buah hatimu walau diri sendiri sedang susah. 

Ayah, Ibu, apa yang kami berikan untukmu masih belum bisa membalas jasamu. Engkau begitu mahal, walau seandainya seluruh emas dan mutiara di dunia ini jika ditukarkan denganmu, tidak ada tandinganya, engkau begitu mahal sampai seisi dunia tidak ada yang bisa mengalahkanmu.

Ibu, padamu kami belajar bagaimana cara menyayangi, mengasihi, dan menghormati. Padamu Ayah kami belajar menjadi seorang yang bertanggung jawab, tegar dan kuat, menjadi pemimpin itu tidak mudah, padamulah awal kami belajar menjadi seorang pemimpin.

Ayah, Ibu, tidak banyak yang bisa kami lakukan untukmu. Maafkan kami, apabila keinginanmu belum sempat kami wujudkan. Maafakan kami, apabila kami belum bisa menjadi kebanggaamu, belum bisa menjadi orang yang lebih baik, selalu membuatmu marah, maafkan kami.

Ayah, Ibu, engkau laksana surgaku. Ketahuilah wahai saudariku, selama kedua orang tua kita masih hidup, berbakti dan berbuat baik kepada mereka merupakan jalan termudah menuju surga. Abu Darda radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi no. 1900, Ibnu Majah no. 3663 dan Ahmad 6: 445. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Baca Juga : Kisah Inspiratif Niat Mulia Seorang Murid yang Lancar Membaca Al-Quran

Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah

Allah Ta’ala berfirman,

Artinya: “dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. al-Isra’:32) 

Dalam beberapa ayat, Allah selalu menggandengkan amalan berbakti pada orang tua dengan mentauhidkan-Nya dan larangan berbuat syirik. Ini semua menunjukkan agungnya amalan tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

“sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (QS. An-Nisa’: 36)

Baca Juga : Manfaatkanlah Waktumu! Karena Waktumu adalah Umurmu

“Katakanlah: Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak.” (QS. Al-An’am: 151)

“dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Lukman: 13-14)

[1180] Maksudnya: Selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun.

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila Dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al Ahqaaf: 15) 

Baca Juga:

Ayah Menjadi Penuntun Di kala Kita Mengalami Kesulitan

Self Love - Jadikanlah Kekuranganmu Sebagai  Kelebihan

Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban)

Peran Keluarga dalam Mencetak Generasi Rabbani

Referensi

Sumber: https://rumaysho.com/480-ibu-ayah-aku-ingin-meraih-surga.html, di akses pada hari jum'at, 18 Februari 2022, pukul 21.23 WITA.

Sumber: https://muslimah.or.id/13960-keutamaan-berbakti-kepada-orang-tua-bag-2.html, di akses pada hari jum’at, 18 Februari 2022, pukul 20.45 WITA.


Post a Comment for "Cinta Ayah & Ibu: Ayah Ibu Engkau Laksana Surgaku"