Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban)


Assalamualaikum sahabat, salam Generasi Cerdas di artike kali ini anda akan mendapatkan artikel mengenai Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban). Dengan senang hati saya sediakan artikel ini untuk anda baca dan anda boleh mengambil, mengkopi atau Share artikel ini sesuai keinginan hati. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda.

Silahkan Baca Juga :




HASAN BASHRI berkata,

Aku heran terhadap orang yang mendapat kesulitan, tetapi melupakan lima ayat, padahal ia mengetahui apa yang diberikan Allah kepada orang yang mengucapkan lima hal tersebut.

Pertama, Firman Allah,

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. Mereka Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah [2]: 155-157)


[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.


Kedua, Firman Allah,


“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia[250] telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”.  Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar[251].” (QS. Al-Imran [3] 173-174)

 

[250] Maksudnya: orang Quraisy.

[251] Ayat 172, 173, dan 174, di atas membicarakan tentang Peristiwa perang Badar Shughra (Badar kecil) yang terjadi setahun sesudah perang Uhud. sewaktu meninggalkan perang Uhud itu, Abu Sufyan pemimpin orang Quraisy menantang Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa Dia bersedia bertemu kembali dengan kaum muslimin pada tahun berikutnya di Badar. tetapi karena tahun itu (4 H) musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri waktu itu merasa takut, Maka Dia beserta tentaranya tidak Jadi meneruskan perjalanan ke Badar, lalu Dia menyuruh Nu'aim Ibnu Mas'ud dan kawan-kawan pergi ke Madinah untuk menakut-nakuti kaum muslimin dengan menyebarkan kabar bohong, seperti yang disebut dalam ayat 173. Namun demikian Nabi beserta sahabat-sahabat tetap maju ke Badar. oleh karena tidak terjadi perang, dan pada waktu itu di Badar kebetulan musim pasar, Maka kaum muslimin melakukan perdagangan dan memperoleh laba yang besar. Keuntungan ini mereka bawa pulang ke Madinah seperti yang tersebut pada ayat 174.

Ketiga, Firman Allah,

“Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya". Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk.” (QS. al-Mu’min [40]: 44-45)

“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 87-88)


[967] Yang dimaksud dengan Keadaan yang sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.

Kelima, Firman Allah,



“Tidak ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir". Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia[236] dan pahala yang baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Imran [3]: 147-148)

 

[235] Yaitu melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah s.w.t.

[236] Pahala dunia dapat berupa kemenangan-kemenangan, memperoleh harta rampasan, pujian-pujian dan lain-lain.

  

Itulah artikel tentang  Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban). Semoga artikel ini dapat bermanfaat, mudah-mudahan kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Dan semoga kita tetap dilindungi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, aamiin.

Terimakasih sudah mengunjungi situs ini Penulis berharap, Jika anda suka dengan artikel ini silahkan berikan komentar yang membangun. Dan bagi anda yang ingin memberikan kritik dan saran silahkan mengirim pesan melalui contac di halaman Contac Form.  Sobat sampai ketemu lagi di artikel Generasi Cerdas berikutnya. Dan jika ingin mengetahui tentang blog ini silahkan tekan halaman about Jazakumullah khairon.

Anda sedang membaca artikel tentang Kuatnya Arti Kepercayaan dan Keyakinan

 

 

Post a Comment for "Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban)"