Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban)
HASAN BASHRI berkata,
Aku
heran terhadap orang yang mendapat kesulitan, tetapi melupakan lima ayat,
padahal ia mengetahui apa yang diberikan Allah kepada orang yang mengucapkan
lima hal tersebut.
Pertama, Firman
Allah,
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"[101]. Mereka
Itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan
mereka Itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. al-Baqarah [2]: 155-157)
[101] Artinya: Sesungguhnya Kami adalah
milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat ini dinamakan kalimat
istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu
ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
Kedua,
Firman
Allah,
“(yaitu)
orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang
yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia[250] telah mengumpulkan pasukan
untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka Perkataan
itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi
penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung”. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia
(yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka
mengikuti keridhaan Allah. dan Allah mempunyai karunia yang besar[251].” (QS. Al-Imran [3] 173-174)
[250] Maksudnya: orang Quraisy.
[251] Ayat 172, 173, dan 174, di atas
membicarakan tentang Peristiwa perang Badar Shughra (Badar kecil) yang terjadi
setahun sesudah perang Uhud. sewaktu meninggalkan perang Uhud itu, Abu Sufyan
pemimpin orang Quraisy menantang Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa Dia
bersedia bertemu kembali dengan kaum muslimin pada tahun berikutnya di Badar.
tetapi karena tahun itu (4 H) musim paceklik dan Abu Sufyan sendiri waktu itu
merasa takut, Maka Dia beserta tentaranya tidak Jadi meneruskan perjalanan ke
Badar, lalu Dia menyuruh Nu'aim Ibnu Mas'ud dan kawan-kawan pergi ke Madinah
untuk menakut-nakuti kaum muslimin dengan menyebarkan kabar bohong, seperti yang
disebut dalam ayat 173. Namun demikian Nabi beserta sahabat-sahabat tetap maju
ke Badar. oleh karena tidak terjadi perang, dan pada waktu itu di Badar
kebetulan musim pasar, Maka kaum muslimin melakukan perdagangan dan memperoleh
laba yang besar. Keuntungan ini mereka bawa pulang ke Madinah seperti yang
tersebut pada ayat 174.
Ketiga, Firman Allah,
“Kelak
kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan
urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan
hamba-hamba-Nya". Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya
mereka, dan Fir'aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk.” (QS. al-Mu’min [40]: 44-45)
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam Keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam Keadaan yang sangat gelap[967]: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha suci Engkau, Sesungguhnya aku adalah Termasuk orang-orang yang zalim." Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. dan Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. al-Anbiya’ [21]: 87-88)
[967] Yang dimaksud dengan Keadaan yang
sangat gelap ialah didalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari.
Kelima, Firman Allah,
“Tidak
ada doa mereka selain ucapan: "Ya Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosa Kami dan
tindakan-tindakan Kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami[235] dan
tetapkanlah pendirian Kami, dan tolonglah Kami terhadap kaum yang kafir".
Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia[236] dan pahala yang
baik di akhirat. dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Al-Imran [3]: 147-148)
[235] Yaitu melampaui batas-batas hukum yang telah ditetapkan Allah s.w.t.
[236] Pahala dunia dapat berupa kemenangan-kemenangan, memperoleh harta rampasan, pujian-pujian dan lain-lain.
Post a Comment for "Nasehat Hasan Bashri ra. Meringankan Kesulitan (Beban)"