Waktu Menulis Sederhana untuk Menghasilkan Sebuah Karya

Menulis merupakan salah satu cara yang digunakan seseorang untuk mengungkapkan isi hati yang terpendam. Menulis dapat dilakukan baik dalam keadaan bahagia, sedih, sakit hati,  dan bahkan putus cinta. “Ups…” Adakah yang baru putus cinta? Tenang dengan mulai menulis apapun keadaan yang dihadapi, jika menulis yakin dan percaya akan membuat hati menjadi tenang.   


Dengan menulis secara tidak lansung kita mengutarakan isi hati. Dan apapun yang kita utarakan dalam tulisan insya Allah akan menjadi contoh dan bermanfaat untuk orang banyak. Menulis dapat kita lakukakan ketika kita punya masalah. Seperti ketika lagi dikucil sama teman, diputus cinta dan lain-lain. Ketika diputusin jangan melakukan hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. makan, minum jadi susah, tidur pun susah, mau melakukan aktivitas saja bawaannya malas terus, bahkan yang paling wow nangis tak henti-henti,  oh jangan sampai ya. Mau penjamkan mata saja teringat wajah dia ketika mutusin kamu.  Bahkan ada yang mau bunuh diri “Ops…” Jangan sampai ya Sob. ingat kita tidak hidup sendiri, kita punya yang maha kuasa yaitu Allah azza wa jalla. yang selalu bersama kita dan hanya kepada-Nyalah kita berdo’a meminta pertolongan.

“Nah Sob” Sekarang, ketika kita punya masalah jangan sampai kita melakukan hal-hal yang tidak berguna. Mari kita curahkan di atas kertas kosong dan tinta yang menjadi saksi. Tunjukkan bahwa kita adalah orang yang kuat, hebat dalam menghadapi apapun masalahnya.

Menulis bukan sesuatu hal yang mudah. kita butuh waktu-waktu yang tepat untuk mulai menulis. Berikut waktu-waktu menulis yang sederhana untuk menghasilkan sebuah karya.    

1.     Ketika bahagia

“Yup” yang satu ini pasti semua sudah pernah merasakannya. Bahagia adalah hal yang diidamkan semua orang. Baik bahagia bersama family, sahabat, bahkan orang yang kita sayang. Di waktu ini, gambaran kebahagiaan sangat luar biasa di benakkan kita. Mulailah menulis diwaktu ini, ciptakanlah karya-karya indah dari gambaran kebahagiaan.

   

2.     Ketika Sedih
      

Kalau mendengar kata sedih, pasti kita semua merasakannya. Anda bahkan saya, iya kan? Pada waktu ini, imajinasi kesedihan sangat memuncak. ketika kita mulai menulis, tulisan yang kita hasilkan akan membuat cemestry yang luar biasa. Bahkan bisa meningkatkan emosi pembaca seperti “Novel Tenggelamnya Kapal Vander Wijck”. “Keingat film yang satu ini jadinya”. Mualailah menulis dikalah kita sedih, agar kesedihan yang kita rasakan cepat berlalu. 

3.     Ketika GEGANA (Gelisah Galau Merana)

“Cieeehhhhh….” Adakah yang merasakannya. Kalau saya, saya akui, saya merasakannya. “Yang lain juga, iya kan….” Di waktu ini, kita bisa fokus menulis baik dalam menulis, pantu, puisi bahkan cerita-cerita pendek. Di waktu ini juga kita bisa gunakan untuk membuat sebuah tulisan yang indah guyss.

4.     Ditinggal kekasih

“Hmm” adakah yang ditinggal kekasih? Mungkin ada, jangan sedih bila ditinggal. ingatlah mungkin dia bukan orang yang tepat buatmu, walaupun ia telah mengisi kekosangan hari-harimu, membuatmu bahagia, mungkin saja suatu saat dia tidak seperti dulu lagi. “jadi jangan sedih ya…” masih banyak diluar sana yang lebih baik, yang menunggu kamu, yang siap mendampingi hidupmu. kalau saya sarankan “sudahlah, jangan cari kekasih, carilah yang siap bersama kita baik susah maupun duka, he… he… he”. Di waktu ini, Top sekali untuk menulis.  Kita bisa menghasilkan karya-karya indah baik puisi, cerpen dan novel. Atau membuat kisah inspiratif, yang dapat menginspirasi baik personal maupun orang banyak.

Keempat waktu di atas, merupakan waktu yang sangat baik untuk mulai menulis. Namun, masih banyak waktu-waktu yang lainnya yang bisa di gunakan. Kembali lagi kepada “Sob” sendiri. Waktu seperti apa yang tepat untuk menulis.  Waktu tersebut ialah yang sering kita alami. Yang terpenting jika kita dihadapkan dengan suatu masalah seperti di atas, alangkah lebih baik menyelesaikan dengan hal-hal yang berguna, diantaranya menulis. Sehingga siapa tahu  suatu saat, apa yang kita tulis bermanfaat untuk orang lain dan menginspirasi banyak orang.  

Baca juga : Peran Keluarga dalam Mencetak Generasi Rabbani

Location:

Share :