Kisah Inspiratif Niat Mulia Seorang Murid yang Lancar Membaca Al-Quran
Kisah Inspiratif Niat Mulia Seorang Murid yang Lancar Membaca Al-Quran
Ini sebuah kisah inspiratif, curahan hati oleh siswa saya sendiri, di kelas 1A, SD IT Imam Bukhari Dompu
Baca Juga :
Kisah ini adalah curahan hati anak Sholeh yang berjuang dalam membaca al-Quran. Mudah-mudahan kisah ini dapat menginspirasi kita agar tetap semangat dalam mengajarkan dan mengingatkan anak-anak kita untuk tetap membaca al-Quran.
Di awali dengan sebuah canda tawa, saling berbagi, bercerita, bagaimana keadaan di rumah, apakah di rumah selalu belajar, ataukah malah sebaliknya.
Hal tersebut yang ditanyakan sang guru kepada muridnya. Karena sang guru merasa perkembangan anak didiknya, sangat cepat dalam membaca al-Quran dibandingkan dengan teman yang lainnya.
Sebagai seorang guru, rasa ingin tahu itupun muncul, mencoba menggali, bertanya, bagaimana sang anak bisa cepat berkembang dalam membaca al-Quran.
Hal ini dilakukan sang guru agar bisa mencari solusi bagi anak-anak didiknya yang lain.
Akhirnya sang guru pun, memberikan kesempatan kepada sang anak untuk menceritakannya.
"Pak guru, apa di rumah, abang selalu baca al-Quran, supaya ketika di tes sama pak gur tu lancar," sahutnya.
Kemudian sang anak melanjutkan, "Abang tu, ingat apa yang pak guru bilang, ngaji belum lancar, Makhroj, Tajwid masih kurang, abang juga nggak mau buat pak guru marah terus, karena nggak belajar ngaji sebelum di tes sama pak guru"
Terasa hening sesaat, mendengar pernyataan dari anak didiknya, sang guru merasa terenyuh, kemudian sang guru memberikan pertanyaan balik kepada sang murid "iya abang, terus bagaimana?"
"Abang lancarin terus nih, abang juga nggak ada pegang HP, abang selalu lancarin terus ngajinya, supaya lancar, agar tidak dimarahi sama pak guru lagi."
Lagi-lagi hati sang guru, dibuat terharu oleh perkataan sang murid. Padahal pak gurunya bukan memarahi melainkan nasehat, mungkin nada yang terlalu tinggi, sehingga pak gurunya dikatain sedang marah, walau demikian sang guru tetap tersenyum, mendengar pernyataan dari sang murid.
Lalu sang guru melanjutkan pertanyaannya, "siapa yang mengajari abang mengaji di rumah?"
Jawaban yang tidak terduga dari sang murid, "abang belajar sendiri pak guru, lancarin terus, di TPQ juga, abang malam-malam juga membaca al-Quran, sebelum tidur"
"Ayah, bunda?" Sang guru melanjutkan pertanyaannya.
"Nggak abang belajar sendiri saja"
Di dalam hati sang guru, "Masya Allah luar biasa anak sholeh"
Kemudian pertanyaan yang sedari tadi tersimpan di dalam benak sang guru, yang sebenarnya ia ingin tanyakan dari tadi, namun sang guru menyimpan pertanyaan itu. Menunggu waktu yang tepat.
"Apa tujuan abang lancar membaca al-Quran?"
Pertanyaan yang sangat tinggi dari sang guru, Namun sang murid menjawabnya dengan sangat ringan. Terasa tiada beban di dalamnya.
"Abang ingin masuk Syurga, dan Ayah dan Bunda juga, bisa masuk Syurga"
Sang guru sangat terharu, ditariknya sang murid, dipeluknya erat, kehangatan terasa, dengan begitu polosnya, sang anak yang masih seumuran biji jagung. Namun, memiliki pemikiran yang sangat luar biasa. Masya Allah.
Semoga apa yang menjadi cita-cita sang anak, Allah mendengarnya dan mengabulkannya. Aamiin.
Untuk ayah dan bunda, bimbinglah anak-anak kita, mereka adalah aset bagi kita. Aset untuk akhirat kita. Jika kita membimbingnya dengan baik, insya Allah anak kita akan menjadi insan yang lebih baik. Mulailah mengenalkan al-Qur’an kepada anak-anak kita. Karena mereka adalah salah satu penolong kita diakhirat kelak. Yaitu do’a anak yang sholeh.
Baca Juga :
Tips Membantu Teman yang Mengalami Masalah dengan Positif
ata Bijak Cinta dan Kehidupan Singkat Penyejuk Jiwa
Barakallahu fiik
ReplyDeleteWA barakallahu fiikum
ReplyDeleteWA barakallahu fiikum
ReplyDelete